Sosialisasi SLiMS: Semangat Kami Untuk Online
Gagasan besar kami adalah menuju perpustakaan digital atau perpustakaan elektronik. Perpustakaan digital memang membutuhkan tempat dan biaya lebih banyak. Karena koleksi dan data sangat rentan rusak dan hilang. Ditambah pula memerlukan alat baca seperti smartphone atau personal komputer. Oleh karena itu, kami menjadikan perpustakaan Untidar sebagai perpustakaan Hibrida. Artinya memiliki koleksi yang dikelola gabungan dari tercetak dengan elektronik.

Rektor Universitas Tidar, Bapak Prof Dr Cahyo Yusuf M.Pd memberikan sambutan dan motivasi kepada dosen dan mahasiswa
Patut berbangga, kami bersama Bapak hendro Wicaksono SS M.Hum selaku SLiMS Lead Develop. Kami telah selangkah lebih baik dari tahun sebelumnya. Katalog kami sudah bisa diakses secara online melalui link www.otomasi.untidar.ac.id/katalog/. Kami telah banyak melakukan persiapan untuk mewujudkannya. Kami telah melakukan Implementasi TIK pada aktifitas administrasi di Perpustakaan (integrated library system). Menggunakan software SLiMS, yang open source dan paling banyak digunakan di Indonesia.

Pembicara, Hendro Wicaksono, SS M.Hum, sedang memberikan kuliah umum dan sosialisasi SLiMS kepada 260 peserta
Kami tidak akan merasa cukup. Gagasan besar kami selanjutnya adalah membangun repositori institusi. Repositori institusi (IR) adalah tempat penyimpanan dan penyebarluasan informasi atau materi yang diterbitkan oleh institusi induknya. IR merupakan trend menarik pada tahun 2016 dan akan terus menjadi trending topik. Portal ini akan menyimpan dan mempublikasikan karya penelitian. Sehingga bisa meningkatkan nilai KUM bagi dosen.
Selain itu, kami akan Mendorong UPT TIK Untidar dalam pengembangan dan penggunaan OJS (Open Jurnal Sistem) untuk transparansi proses dan memudahkan distribusi output (jurnal).
Selanjutnya, dalam mengembangkan koleksi perpustakaan, baik koleksi konvensional dan elektronik. Kami akan memfokuskan pada renovasi perpustakaan, pengembangan SDM, dan pengembangan layanan perpustakaan berbasis TIK.
Ibu Kepala Perpustakaan, Dr A Sri haryati M.Pd mengungkapkan dalam pidato Laporan Capaian Perpustakaan bahwa kunjungan kami melonjak 1.000 persen lebih dibanding semester sebelumnya. Selain jumlah mahasiswa yang semakin banyak. Sistem Informasi Perpustakaan untuk menelusur buku dengan cepat menjadi faktor pendukung lain. Motivasi mahasiswa semakin meningkat adanya jurnal online dan e-book yang kami langgan. Walau jumlah yang mengakses tidak banyak. Namun terjadi peningkatan dari semester sebelumnya. Kami telah memprogramkan untuk menyediakan jurnal tercetak untuk awal tahun depan yang kami sediakan pada layanan lantai 2. Sehingga bisa menjadi peningkatan nilai akreditasi serta bahan referensi yang baik bagi mahasiswa maupun dosen.

Sejumlah 260 mahasiswa dan dosen menghadiri acara tersebut termasuk Dekan FISIP, Dekan FKIP dan Dekan FT.
Namun inovasi meja baca dan pendingin ruangan menjadi fokus utama tahun depan kami. Karena ketersediaan kursi tidak sepadan dengan jumlah pembaca. Alasan ini sudah terbukti sejak tahun lalu dimana terjadi peningkatan jumlah pengguna perpustakaan sebelum gedung kami direnovasi.
Sesuai saran dari Bapak Hendro, bahwa kami juga fokus pada pengembangan SDM. Baik pustakawan maupun tenaga kependidikan. Pustakawan adalah bagian dari proses pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa. Saat ini, tugas pustakawan tidak sekedar menemukan buku dengan mudah melalui otomasi. Contohnya ketika ada mahasiswa baru sedang mencari kos maka bisa bertanya ke pustakawan. Karena bila mahasiswa tersebut bertempat tinggal pada kondisi kos yang kondusif sesuai harapan maka proses pembelajaran mahasiswa tersebut diyakini akan menjadi lebih baik. Kualitas lulusan perguruan tinggi tersebut pun bisa meningkat.
Harapan kami selanjutnya adalah pustakawan bukan sedekar bekerja sesuai struktural. Melainkan bekerja sesuai subyek koleksi. Misalnya Pustakawan dapat jatah buku bersubyek ekonomi maka kerjaannya mulai dari pengadaan, pengolahan, dan pelayanan terhadap subyek ekonomi tersebut. Saat ini kami secara informal telah menerapkannya. Kami memulai dengan kesukaan bacaannya. Seperti Staff Paramita Noor yang menyukai buku fiksi maka menjadi spesialis subyek novel dan sastra pada kelas 800 dan 900. Walau latar belakang pendidikannya bukan dari sastra namun karena adanya motivasi dari diri sendiri maka tidak menjadi kendala selagi mau berusaha belajar.

Kepala Perpustakaan Untidar, Dr A Sri Haryati memberikan cinderamata kepada Pembicara, Hendro Wicaksono, SS M.Hum
Menurut bapak Hendro Wicaksono, selaku pembicara, yang juga menjadi dosen di Universitas Indonesia, UIN Hidayatulloh Jakarta, dan Universitas Yarsi Jakarta. Perpustakaan Untidar haruslah segera mungkin berinvestasi kepada SDM pustakawan yang mumpuni. Baik memahami subyek spesifik dan memahami IT yang baik. Bila sudah memiliki SDM tersebut, tingkatkan kemampuan mereka melalui jam terbang yang semakin tinggi dan diwajibkan untuk menulis. Karena dengan menulis, secara tidak langsung akan membaca. Sehingga menulis menjadi cara belajar yang tepat untuk pengembangan SDM pustakawan. Apalagi sekarang ini sedang trend Ahli Statistik, dimana penghitungan angka menjadi landasan perubahan kebijakan. Termasuk kebijakan di perpustakaan juga.
Mantan penyelidik Computer Forensics di KPK ini menjelaskan secara gamblang Tugas Perguruan Tinggi semestinya. Apa saja itu?
Perguruan Tinggi harusnya melakukan mediasi terhadap pemanfaatan informasi, yaitu melalui pengadaan koleksi yang mendukung kegiatan pembelajaran, pengajaran, dan penelitian. Selain itu perpustakaan perguruan tinggi juga berperan dalam memandu pengguna dalam memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan melalui database perpustakaan atau website. Perpustakaan perguruan tinggi juga harus dapat mengorganisasikan distribusi informasi secara cepat melalui akses online untuk dokumen-dokumen yang sulit diakses dari jarak jauh.
Perguruan Tinggi harusnya memproduksi dan menjaga sumber informasi dengan menawarkan infrastruktur untuk penerbitan elektronik. Perpustakaan juga bertugas melakukan dokumentasi dan perawatan koleksi cetak dan elektronik yang ada di institusi masing-masing. Selain itu, perpustakaan juga bertugas melakukan pengindeksan, digitalisasi, dan mempromosikan koleksi yang dimilikinya di lingkup lokal, nasional, dan internasional.
Perguruan Tinggi harusnya mendukung pengajaran dan pembelajaran dengan menawarkan tempat bagi individu maupun kelompok yang ingin menggunakan fasilitas perpustakaan. Perpustakaan juga bertugas mendukung online dan pengajaran berbasis multimedia. Selain itu, perpustakaan juga bertugas melakukan pengajaran literasi informasi melalui modul pengajaran dan layanan bantuan.
Dan Perguruan Tinggi harusnya mengelola layanan secara efektif dengan mengembangkan dan merawat teknologi yang inovatif, selain itu, perpustakaan juga menggunakan metode manajemen yang memadai secara efektif dan efisien. Perpustakaan juga berperan dalam melatih dan mengembangkan kompetensi pustakawan di lingkungannya dan melakukan kerjasama secara lokal, nasional, dan internasional.
Berikut Foto Dokumentasi Acara Sosialisasi Sistem Informasi Perpustakaan, Kamis 20 Oktober 2016. Pembicara Bapak Hendro Wicaksono SS M.Hum dan Moderator Ibu Theresia Pinaka M.Pd.
.
.
.
.
.
.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!