Program Kerja 2018 Siap Bergulir

[Senin, 19 Februari 2018] Sembilan staf UPT Perpustakaan Universitas Tidar melangsungkan penetapan pelaksanaan program 2018. Ibu Kepala, Dr Sri Haryati M.Pd, selaku pemimpin rapat mengatakan bahwa, setiap staf memiliki rincian pekerjaan yang berbeda-beda sesuai posisi di struktur organisasi. Walau begitu, setiap ada kegiatan dalam program, diharapkan saling gotong royong. Hal ini bertujuan meningkatkan keakraban dan kekompakan dalam tim, karena sembilan staf adalah super tim, bukan super man.

Berikut daftar jadwal program 2018 yang ditetapkan dan akan dilaksanakan oleh UPT Perpustakaan Untidar:

  1. Pekan Promosi Perpustakaan: Lomba Fotografi, Lomba Video Iklan, Lomba Seni & Kreatifitas Mahasiswa.
  2. Pendidikan Pemakai: Sosialisasi Cara Mengakses E-Journal & E-Book, Peminjaman Buku, Aktivasi Anggota Perpustakaan, Mengakses Katalog Koleksi.
  3. Kelas Tematik: Pelatihan Book Mark, Pelatihan Memasak, Pelatihan Make-Up.
  4. Penambahan Fasilitas Kenyamanan.

Daftar Katalog Koleksi di UPT Perpustakaan Untidar

  1. Katalog Buku
  2. Katalog Repositori Mahasiswa
  3. Katalog Repositori Dosen
  4. Katalog Jurnal Cetak
  5. Katalog Koleksi Referensi

Rapat Februari 2018

Semakin Cepat Selesaikan Tugas di Ruang Perpustakaan Digital

Layanan favorit di Perpustakaan Untidar adalah Ruang Perpustakaan Digital atau Ruang E-Lib. Ruang ber-AC ini menyediakan komputer yang bisa diakses secara cuma-cuma oleh mahasiswa, dosen maupun tendik. Kini, setiap kali mengakses diberi waktu 120 menit dan bisa bertambah lagi jika tidak ada yang mengantri. “Karena peminatnya semakin banyak dan untuk menghindari saling berebut, maka kami mengkontrol durasi pemakaian”, jelas Dicki, pustakawan.

Mahasiswa pun diuntungkan karena bisa mendapatkan kecepatan akses internet yang super cepat. Salah satu mahasiswa, Bangkit, menuturkan bahwa saat mencari tugas Praktikum Elektronika Dasar pada mata kuliah dengan dosen pengampu Ibrahim Nawami St. M.Eng, bisa menyelesaikan tugas dengan cepat. “Soalnya, tidak punya leptop, jadi kalau ngerjain di fotocopian malah lama”, jelas Bangkit. Karena didukung area lesehan dan ruang ber-AC, membuat pengunjung semakin betah.

Bagi mahasiswa yang juga ingin menggunakannya, silahkan menghubungi petugas di meja Front Office untuk mendapatkan hak akses.

Mahasiswa sedang memanfaatkan komputer di Ruang E-Library

Jurnal Internasional Ini Makin Laris Manis Dibaca Mahasiswa Untidar

Bahkan pada september 2017 telah diakses oleh 132,221 kali yang artinya 4,407 akses per hari. Jumlah ini menandakan bahwa saat bulan aktif kuliah semakin banyak yang mengakses dan jumlahnya terus meningkat. Hal ini didukung pendapat salah satu mahasiswa, Hendratno, guna memenuhi syarat daftar pustaka dari jurnal internasional, maka semakin sering mengakses sehingga semakin mampu menganalisis hasil pencarian jurnal yang disediakan beratus ribu jurnal. Hasilnya pun sangat bagus bagi kebiasaan mengakses jurnal internasional. “Harapannya, ketika telah lulus, alumni mahasiswa Untidar bisa meneruskan budaya riset di dunia kerja dengan sudah terbiasa mengakses jurnal internasional”, tutur Dicki, pustakawan.

Data yang kami miliki pun mencengangkan yang menggembirakan. Pasalnya, terjadi peningkatan akses sebesar 500% dibanding tahun sebelumnya. Dan jumlah unduhnya pun meningkat 300%. Kondisi ini perlu didukung oleh dosen dan pimpinan akademis guna memberikan sosialisasi dan program yang memanfaatkan jurnal internasional yang telah dilanggan ini.

Peningkatan Pengguna ProQuest Mencapai 500%

.

Partisipasi Aktif Dosen Menjadi Faktor Penentu Budaya Menulis

.

1.245 Akses Per Hari

.

Terbanyak 4.407 akses per hari pada September

.

,

Bagi Gethuk, Mahasiswa Makin Senang di Perpustakaan

.

Berkunjung ke perpustakaan itu pasti ada motivasi tersendiri bagi mahasiswa. Selain untuk menyelesaikan tugas, mahasiswa mencari tempat rekreasi di perpustakaan. Apalagi, selalu ada kejutan yang diberikan pustakawan kepada mahasiswa sebagai pemustaka. Kali ini, kami hadirkan cemilan tradisional yang menggoda selera. Tela rebus aneka warna mulai dari tela putih, kuning dan ungu yang menarik untuk disantap. Ada pula gethuk yang habis direbut mahasiswa, haha.

“Ada juga kacang rebus, yang menemani mahasiswa belajar di lantai 1”, tambah Ginanjar, pustakawan. Walau sebenarnya tidak boleh makan di perpustakaan sambil membaca buku. Kami memberikan edukasi supaya makan terlebih dahulu sebelum belajar supaya air dan taburan parutan kelapa tidak mengenai kertas pada buku. Cara ini ampuh untuk dipahami oleh mahasiswa karena telah merasa senang terlebih dahulu dengan menerima snack gratis yang enak.

Mahasiswa pun merasa senang makin betah di perpustakaan dan berharap diadakan tiap jumat. “Moga makan gratisnya tiap jumat selalu ada ya, mas dan mbak pustakawan? Hehe”, celoteh Ayu Retno. Semoga kejutan ini bisa menambah daya tarik ke perpustakaan dan menjadi viral di kalangan mahasiswa.

.

Tutorial Akses Jurnal NELITI

Awal 2018 kali ini, tim perpus mengulas portal jurnal lagi nih. Namanya portal NELITI. Anda langsung bisa menuju lamannya pada https://www.neliti.com/id/. Anda bakalan dimanjakan dua cara mencari artikel jurnal yaitu melalui lembaga tertentu atau jurnal tertentu. Maka akan tampil seperti ini:

Beranda laman

Misal kita coba ingin mencari artikel / makalah / jurnal ilmiah dari lembaga kampus tetangga yaitu Universitas Diponegoro, maka Anda harus klik Jelajahi Repositori. Anda pun bisa mempersempit institusinya dengan melihat menu sebelah kiri. Maka akan tampil seperti ini:

Tampilan daftar institusi

Lalu klik logo kampus yang bersangkutan, maka akan tampil berbagai lembaga jurnal yang diterbitkan oleh kampus tersebut yaitu tampil seperti ini:

Tampilan berbagai lembaga jurnal dari satu institusi

Atau jika Anda menginginkan mencari artikel / makalah / jurnal ilmiah dari jurnal tertentu maka bisa klik pada Lihat Jurnal. Anda pun bisa mempersempit pencarian dengan menggunakan menu di sebelah kiri. Maka akan tampil seperti ini:

Tampilan daftar jurnal

BTW, jika ingin praktis, maka Anda bisa langsung mengetikan kata kunci pada halaman beranda. Misal kami menggunakan kata kunci lengkuas. Anda bakal bisa mempersempit hasil pencarian, misalnya hanya menampilan jurnal yang terakreditasi nasional. Maka akan tampil seperti ini:

Tampilan hasil pencarian lengkuas

Misal kita klik judul paling atas, maka akan tampil seperti ini:

Tampilan salah satu artikel

Anda bisa mengunduh dengan mengklik logo Unduh teks lengkap berwarna biru dan akan muncul tampilan seperti ini. Lalu Anda bisa mengunduh pada logo unduh pojok kanan atas.

Artikel siap baca dan unduh pada pojok kanan atas

Horeeee Anda sudah bisa unduh jurnal berbahasa indonesia pada portal NELITI. Ada juga jurnal yang berbahasa inggris di jurnal NELITI lho. Nah, jika Anda menginginkan portal jurnal lain yang berbahasa indonesia, gunakan kata kunci #jurnalbahasaindonesia pada toolbar pencarian di website kami. Trims.

Laporan Capaian Perpustakaan, Januari 2018

Pengguna Jurnal Internasional Meningkat 500% dan Pembaca E-Book Meningkat 700%.

.

.

Peningkatan Pengguna ProQuest Mencapai 500%

.

Partisipasi Aktif Dosen Menjadi Faktor Penentu Budaya Menulis

.

1.245 Akses Jurnal Internasional ProQuest Per Hari

.

Terbanyak 4.407 akses Jurnal Internasional ProQuest per hari pada September

.

Pembaca E-Book Meningkat 700%

.

Pembaca per hari terbanyak di bulan Oktober mencapai 436 pembaca per hari

.

Pasti setelah diberi sosialisasi, maka grafik pembaca selalu meningkat tajam pada bulan september dan oktober, kejadian serupa juga terjadi pada 2016

.

Jadwal Baru Jam Buka Layanan 2018

.

Terjadi Peningkatan Jumlah Anggota

.

Peningkatan 5% Prosentase Berbanding Jumlah Orang

.

Rekap Peminjaman 2017

.

Rekap Koleksi 2017

.

Daftar 10 Besar Anggota Teraktif

Daftar 10 Besar Buku yang Sering Dipinjam

Grafik Peningkatan Kunjungan Per Bulan pada 2017

#laporancapaianperpustakaan

Jam Buka Layanan 2018 Bertambah

Mahasiswa jaman sekarang merupakan generasi milenial, mereka yang selalu hiper-aktif dalam proses belajar di kampus. Tak ayal, perpustakaan menjadi tempat ketiga (the third place) bagi mahasiswa dimana perpustakaan harus mengikuti perubahan proses belajar generasi milenial ini. Setiap kali ada tugas, mahasiswa selalu melampiaskan ke perpustakaan. Atau bahkan jika ada waktu senggang, mereka sekedar bermain berguling-guling ditemanin bantal di perpustakaan. Kadang pula, ada yang sakit hati pun akan bisa lebih tenang ber-curhat-ria bersama teman di perpustakaan.

Oleh karena itu, perpustakaan memberikan pelayanan ekstra di tahun ini yaitu dengan menambah jam buka layanan yaitu :

Senin sampai kamis : 08.00 – 18.00 WIB.

Jumat : 08.00 – 17.00 WIB.

Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB.

“Semula pada tahun lalu (2017), jam penambahan buka layanan hanya senin sampai kamis dan sabtu saja. Kini jumat pun juga buka 2 jam lebih lama yaitu tutup sampai pukul 17.00 WIB.” tutur Ginanjar Kurniawan, pustakawan. Menurut Kepala UPT Perpustakaan, ibu Sri Haryati mengungkapkan bahwa tujuan dari penambahan jam buka layanan yang dimulai tanggal senin 8 Januari 2018 ini adalah menjawab permintaan dari pemustaka khususnya mahasiswa yang menginginkan buka lebih lama karena membutuhkan tempat untuk berdiskusi dan menyelesaikan tugas pada sore hari. UPT Perpustakaan pun melakukan riset atau jajak pendapat melalui kuesioner yang dibagikan pada akhir 2017 menyatakan 43% menginginkan jam buka layanan lebih lama pada jumat dan juga buka pada hari akhir (sabtu / minggu) sejumlah 14%. Sehingga total 57% menginginkan jam buka layanan lebih lama.

Jadwal Jam Buka Layanan 2018 Januari – Juni

Jadwal Jam Buka Layanan 2018 Juli – Desember

.

MENGEMBANGKAN KACANG TANAH DI DESA BALESARI, KECAMATAN WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG

MENGEMBANGKAN KACANG TANAH DI DESA BALESARI, KECAMATAN WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG.

Agus Suprapto, Hadi Rianto, Historiawati, Whinarko Juliprijanto.
Dosen Universitas Tidar.
E-mail korespondensi: agussuprapto@untidar.ac.id

Sejak tahun 2008, Desa Balesari telah ditetapkan sebagai desa binaan oleh Universitas Tidar. Penetapan menjadi Desa Binaan memberikan konsekuensi kepada kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, diarahkan untuk mempercepat pengembangan desa tersebut. Sesuai dengan rencana road map pengembangan Desa Balesari, pada tahun 2020 desa ini akan menjadi Desa Wisata. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, sampai tahun 2017 diperlukan pendampingan bagi masyarakat. Secara geografis Desa Balesari ialah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang,  Propinsi Jawa Tengah. Desa ini berbatasan dengan Desa Kembangkuning di sebelah selatan, Desa Windusari di sebelah utara, Desa Gunung Giyanti di sebelah barat dan Desa Gondangrejo di sebelah timurnya. Sebagai sebuah desa, Desa Balesari memiliki lima wilayah pedusunan yaitu Dusun Mojo, Dusun Malanggaten, Dusun Kembangsari, Dusun Jambean dan Dusun Salakan. Desa Balesari terletak pada ketinggian tempat 400 m di atas permukaan laut, mempunyai curah hujan 2.140 mm dengan 8 bulan hujan, suhu rata-rata 20°C, dan jenis tanah latosol dengan pH 5,5-7. Luas wilayah Desa Balesari 319,2 ha yang terdiri: 1). tanah sawah dengan perincian tanah irigasi teknis 24,1 ha dan sawah tadah hujan 63,8 ha, 2). tanah kering dengan perincian tanah tegal/ladang 100 ha, pemukiman 40,3 ha dan pekarangan 6,0 ha, 3). Perkebunan rakyat 4,0 ha, 4). tanah fasilitas umum (pasar 1 ha) dan 5). tanah hutan asli 80,0 ha (BPS, 2015).

Berdasarkan data tersebut, luas tanah sawah dan kering sebesar 187,9 ha (60%) dari luas Desa Balesari sangat  berpotensi untuk pengembangan tanaman palawija. Hal ini didukung dengan mata pencaharian penduduk sebagai petani dan buruh tani 1580 orang (48%) dari keseluruhan penduduk Desa Balesari. Salah satu solusi pengembangan tanaman palawija yang dapat diintroduksi pada tanah sawah dan kering adalah tanaman kacang tanah. Budidaya tanaman kacang tanah  ialah satu bentuk usaha pertanian yang digemari oleh para petani selain padi, jagung dan kedelai. Selain bernilai ekonomis, kacang tanah juga memiliki prospek yang bagus karena tingkat permintaan para produsen relatif tinggi dan terus meningkat sehingga harganya relatif mahal. Produktivitas kacang tanah di Indonesia relatif  rendah sekitar 1,0 ton/ha di tingkat petani dan 2,5 ton/ha pada tingkat percobaan. Kesenjangan ini disebabkan oleh kesuburan tanah, cekaman kekeringan, serangan hama dan penyakit, dan teknik budidaya yang kurang memadai (Suprapto, 2013).  Hal ini memungkinkan untuk menerapkan teknologi budidaya kacang tanah masih sangat terbuka dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tidar. Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan tanaman kacang tanah di Desa Ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan:

Penyuluhan budidaya tanaman kacang  tanah. Tahapan yang dilakukan ialah observasi lapang, penyuluhan, pelatihan dan pembuatan demplot di lapang. Pada tahapan observasi lapang ini bertujuan untuk melihat kondisi lahan petani yang akan menerima dampak dari kegiatan dan telah ditetapkan lahan yang akan dijadikan tempat untuk demplot penanaman kacang tanah.

Pembuatan demplot budidaya tanaman kacang tanah. Kacang tanah yang ditanam pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah di lahan tadah hujan bekas ditanami padi. Sedangkan untuk benih unggul yang ditanam diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi, Malang. Kelompok tani melakukan kegiatan dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.

Sentra Produksi Kacang Tanah. Kegiatan ini menjelaskan pentingnya manfaat kelompok tani dalam upaya utnuk melakukan kegiatan produksi kacang tanah dan pasca panennya. Berbagai macam produk olahan seperti kacang oven, keripik kacang, sambal kacang, selai kacang dan sebagainya dari kacang tanah akan mampu menurunkan tingkat pengangguran yang selanjutnya juga berdampak terhadap menurunnya tingkat kemisikinan.

Pendampingan Kelompok Usaha. Kegiatan ini dilakukan khusus untuk memdampingi kelompok tani  dengan melakukan klinik seputar teknik budidaya kacang tanah sampai pemasaran. Pertanyaan yang cukup banyak permasalahan yang berhubungan dengan hama dan penyakit. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian ini dengan cara mekanis misalnya dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit dan membakarnya supaya tidak menular pada tanaman lainnya dan cara kimiawi dengan menggunakan insektisida. Selain itu juga pengelolaan adminstrasi dan pencatatan keuangan yang berhubungan dengan analisis usaha kacang tanah. Tim pengabdi juga aktif memberikan saran dan melatih pemasaran bagaimana membuat produk olahan berbahan dasar kacang tanah agar tahan lama misalnya dibuat dengan cara kemasan vacuum yang mampu menambah umur pada kemasan sambal pecel.

Full text klik di sini.

THE IMPLEMENTATION OF 21st CENTURY LEARNING TO IMPROVE HIGH LEVEL THINKING SKILLS THROUGH VARIOUS MODEL

THE IMPLEMENTATION OF 21st CENTURY LEARNING TO IMPROVE HIGH LEVEL THINKING SKILLS THROUGH VARIOUS MODEL

oleh : Sri Haryati
Faculty of Education and Teachers’ Training, Tidar University, Indonesia
Corresponding email: sriharyati@untidar.ac.id

Abstract

The development of science, technology and art as a result of globalization requires us to adjust to these developments. One of the competencies that learners have in facing globalization as a hallmark of 21st century learning is critical thinking skills and problem solving. The characteristics of 21st century learning include critical thinking skills, problem solving, communicating, and collaborating. Critical thinking skills and problem solving are considered as fundamental skills in 21st century learning. By critical thinking, learners are trained to construct science, identify, discover, develop, test, analyse, and generate conclusions. Critical thinking, discipline, responsibility, cooperation, caring for the environment are the characters that learners must have in 21st century learning. High-level thinking skills such as analyzing, evaluating, and creating can be applied simultaneously in well-designed learning environments.

Keywords: 21st Century Learning, High Level Thinking, Various Model

full text klik di sini.

UPAYA MENINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

Oleh
Sri Haryati

DISAJIKAN PADA
SEMINAR ILMIAH SEMESTERAN
KORPRI SUB UNIT KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH DI MAGELANG
TANGGAL 16 APRIL 2015

Abstrak

Pada abad 21, persaingan dalam berbagai bidang sangat ketat. Pemerintah harus memikirkan bagaimana agar sumber daya manusia Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam kancah persaingan di dunia. Berdasarkan hasil riset dari United Nation and Development Program (UNDP), Indonesia berada di peringkat 110 dari 175 negara dalam kualitas sumber daya manusianya, di bawah Malaysia (56) dan Vietnam (108). Salah satu indikatornya adalah Human Development Index (HDI) atau indeks daya saing bangsa, yang merupakan salah satu hasil pendidikan yang masih memprihatinkan. Pada tahun 2011 HDI bangsa Indonesia berada pada ranking 114 dari 117 negara yang diteliti, turun dari 113 pada tiga tahun terakhir. Untuk itu perlu pengelolaan yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada sekarang ini. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan adalah penanganan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dalam dunia kerja, 15% keberhasilan seseorang ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill) dan sisanya 85% ditentukan oleh keterampilan lunak (soft skill) dalam mengelola dirinya sendiri dan orang lain. Untuk memenuhi 85% kemampuan soft skill, mahasiswa dapat melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang dirancang perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional, dan berdaya saing tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan perguruan tinggi agar dapat memenuhi kualitas yang disyaratkan tersebut, seperti: perbaikan kualitas belajar-mengajar, peningkatan sarana-prasarana, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan KKNI, peningkatan kualifikasi dosen, dan peningkatan unit kegiatan kemahasiswaan. Karena itu perguruan tinggi perlu memberikan kemampuan hard skill dan meningkatkan soft skill mahasiswa. Hard skill diperoleh melalui materi perkuliahan yang berhubungan dengan ranah kognitif, sedangkan soft skill untuk mengembangkan ranah afektif dan psikomotorik, yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ektra kurikuler melalui kursus-kursus bahasa Inggris, komputer, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, mengikuti program magang, belajar berwirausaha, dan pengunaan metode-metode pembelajaran yang inovatif.

full text klik di sini.