MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM PENGEMBANGAN MATERI KULIAH BELAJAR PEMBELAJARAN

Telah banyak inovasi pembelajaran dilakukan di perguruan tinggi, namun masih banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran yang hanya menekankan ranah kognitif, kurang memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Aspek kognitifpun hanya pada tataran hafalan (knowledge), pengertian (comprehension), dan penerapan (application), kurang memfasilitasi pembelajaran yang menstimulasi berfikir tingkat tinggi (high order thinking), yaitu analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation), apalagi kreasi (creation). Model pembelajaran yang digunakanpun belum banyak memfasilitasi mahasiswa untuk belajar secara aktif (active learning). Sebagai akibatnya pembelajaran lebih banyak didominasi pendidik sehingga kegiatan mahasiswa (time on task) kurang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran mata kuliah “Belajar Pembelajaran” berbasis Active Learning melalui pembelajaran kooperatif. Produk yang dihasilkan adalah (1) Silabus dan RPP Mata Kuliah, (2) Buku ajar berbasis Pembelajaran Kooperatif”, dan (3) Artikel yang terkait dengan pembelajaran kooperatif. Hasil validasi pakar pembelajaran, buku ajar dinyatakan layak, untuk selanjutnya digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang mendapatkan nilai B+ sampai dengan A sebanyak 28 mahasiswa atau 71,79%, sedangkan semua mahasiswa menyatakan tertarik menggunakan buku ajar. Mengingat model pembelajaran aktif kooperatif terbukti  sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan dapat meningkatkan hasil belajarnya, maka peneliti berharap para dosen menggunakannya.

Ulasan Lengkapnya silahkan dibaca di tautan bibawah ini

Model pembelajaran kooperatif

SOFT SKILL DAN SPIRITUAL SKILL PUSTAKAWAN DALAM LAYANAN PRIMA PERPUSTAKAAN

Dalam menghadapi era teknologi dan informasi, perpustakaan seharusnya dilengkapi dengan sistem teknologi informasi yang terbaru. Pustakawan, pastinya akan menghadapi “ledakan informasi”, seperti istilah baru pengunjung perpustakaan “net generation”, yang ingin mendapatkan semua informasi secara akurat, cepat dan transparan. Oleh karena itu, menjadi seorang pustakawan yang baik seharusnya menguasai soft skill dan spiritual skill sehingga dia dapat memberikan pelayanan prima yang humanis pada pengunjung perpustakaan

Untuk menghadapi perubahan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, tuntutan net generation,  serta tantangan maupun tuntutan apapun nantinya, pustakawan membutuhkan hard skill agar profesional dalam bekerja, dipadukan dengan soft skill agar menjiwai dan mencintai pekerjaannya serta dilengkapi dengan spiritual skill untuk menumbuhkan rasa ikhlas dalam bekerja karena niat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan dengan perpaduan ketiga kemampuan tersebut, pustakawan dapat memberi layanan prima di perpustakaan, dan dapat meningkatkan profesinya

Artikel selengkapnya ada pada tautan dibawah ini

Soft skill dan spiritual skill

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses.

Strategi-strategi dalam pengembangan pendidikan karakter salah satunya adalah strategi pendidikan karakter melalui multiple intelligence (multiple talent approach). Strategi ini  bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental. Juga dapat dilaksanakan melalui keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana yang konduksif, dan integrasi dan internalisasi.

Artikel selengkapnya diulas di tautan dibawah ini

Pendidikan Karakter dalam kurikulum

 

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI KINERJA DOSEN BERBASIS ONLINE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN UNTIDAR

Dosen dengan kompetensi tinggi merupakan aset perguruan tinggi yang sangat berharga. Untuk itu diperlukan suatu sistem dan instrumen dalam memberikan masukan kepada dosen yang bersangkutan maupun pengelola perguruan tinggi dalam rangka memelihara dan meningkatkan kinerja dosen. Evaluasi dosen oleh mahasiswa merupakan salah satu sistem yang dapat digunakan untuk tujuan di atas. Tetapi evaluasi kinerja dosen secara manual kurang efektif dan efisien apalagi di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Karena itu evaluasi dosen seyogyanya dapat dilakukan melalui internet yaitu secara online, agar efektif dan efsien serta balikan perkuliahan lebih mudah dan cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem dan instrumen evaluasi kinerja dosen secara online yang dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme mereka.

Pada dasarnya penelitian ini melaksanakan prosedur dengan mengikuti sepuluh tahap Research and Development (R&D). Prosedur penelitian ini diringkas menjadi tiga tahap yaitu: (1) melakukan penelitian dan mengumpulkan informasi guna merencanakan instrumen EKD secara manual; (2) mengembangkan EKD secara manual , dan (3) mengembangkan EKD secara online dan menguji keefektifan EKD online. Pada tahap pertama peneliti akan melakukan penelitian  dengan mengumpulan informasi dalam menganalisis kebutuhan (need analysis) sekaligus sebagai dasar dalam merencanakan dan mengembangkan instrumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap awal empat fakultas sudah melaksanakan evaluasi dosen oleh mahasiswa secara rutin setiap semester, sedangkan satu fakultas belum melaksanakan evaluasi dosen oleh mahasiswa. Model instrumen yang dikembangkan  peneliti dalam penelitian ini adalah Instrumen Penilaian Dosen oleh Mahasiswa Berbasis Kompetensi. Hasilnya dua fakultas sudah melaksanakan evaluasi dosen dengan berbasis kompetensi dosen. Hasil uji lapangan menunjukkan  bahwa instrumen ini cukup mudah (46%) dan mudah (47%) diimplementasikan dan dipahami mahasiswa.  Melalui FGD, para pemangku kepentingan di masing-masing fakultas sangat mendukung diberlakukan instrumen yang sama di lingkungan Untidar.

Pembahasan lengkapnya bisa dilihat di tautan dibawah ini

PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI KINERJA DOSEN

PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN di ERA MEA

Dalam Abad Ke-21 ini, sumber daya manusia diharapkan mampu mengikuti dan menguasi kemajuan ilmu dan teknologi untuk memenangi persaingan. Mereka juga harus selalu meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi yang memadai untuk berperilaku secara baik pada era global ini, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Itulah mengapa dosen perlu mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensinya dalam rangka menyiapkan generasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Profesionalisme mereka selalu harus ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat menghadapi tantangan global dan menyiapkan sumberdaya manusia yang andal.

Artikel selengkapnya dibahas oleh Dr. Sri Haryati, M.Pd.
pada tautan dibawah ini
peningkatan profesionalisme dosen di MEA

UPAYA PENINGKATAN SOFT SKILL MAHASISWA di PERGURUAN TINGGI

Dalam rangka persaingan didunia kerja, dibutuhkan sunber daya manusia yang berkualitas. Perguruan tinggi sebagai salah satu
institusi yang menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia
mempunyai kewajiban untuk menyiapkan dan meningkatkan lulusannya
agar dapat mengikuti persaingan tersebut di atas. Karena itu perguruan
tinggi perlu memberikan kemampuan
hard skill dan meningkatkan soft skill mahasiswa.
Hard skill
diperoleh melalui materi perkuliahan yang
berhubungan dengan ranah kognitif, sedangkan soft skill untuk
mengembangkan ranah afektif dan psikomotorik, yang dapat diperoleh
dengan mengikuti kegiatan- kegiatan ektra kur
ikuler melalui kursus kursus bahasa inggris
, komputer, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, mengikuti
program magang, belajar berwirausaha, dan penggunaan metode-metode pembelajaran yang inovatif

Artikel selengkapnya dapat dilihat di tautan dibawah ini

upaya peningkatan soft skill mhs PT

STRATEGI IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NO 60 TAHUN 2011

Artikel dari Dr. Sri Haryati, M.Pd. yang berjudul
strategi implementasi Permendikbud no 60 tahun 2011 tentang larangan pungutan biaya pendidikan pada SD dan SMP,

Abstrak :
Permendikbud no 60 tahun 2011 tentang larangan pungutan di jejaring pendidikan dasar, sebagai suatu peraturan perlu dilaksanakan namun dengan strategi yang tepat agar tidak kontra produktif
oleh karena itu masyarakat perlu memberi saran, masukan,dukungan,mediator dan pengawasan bagi jalanya penyelenggaraan pendidikan bemutu, transparan dan akuntabel

untuk ulasan artikel lebih lengkap bisa anda baca di tautan dibawah ini.

permendikbud no 60 tahun 2011