Bukti Fisik Akreditasi Perpustakaan
Klik di sini. (google drive)
Accessibility Tools
Klik di sini. (google drive)
Pengumuman.
Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa, dosen & tendik yang meminjam buku, mohon buku dikembalikan pada senin 10 Juni 2019. Karena ada libur lebaran mulai 1 – 9 Juni 2019.
Sesuai surat edaran nomor 37/A.A2/SE/2019 tentang jam kerja bulan Ramadhan 2019 di Universitas Tidar dan sesuai tentang penambahan jam buka layanan maka Jam Buka Layanan UPT Perpustakaan pada bulan Ramadhan 2019 adalah sebagai berikut
Senin – Kamis : 08.00 – 16.30 WIB. Istirahat: 12.00-12.30 WIB.
Jumat : 08.00 – 17.00 WIB. Istirahat: 11.30-12.30 WIB.
Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB. Istirahat: 12.00-12.30 WIB.
Lomba Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019 yang diadakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah tepatnya di lantai 4 Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan pada Tanggal 02 Mei 2019 terselenggara dengan sukses.
Seluruh peserta yang hadir mendapat tugas mengerjakan soal pilihan ganda. Setelah selesai, masing-masing peserta bergiliran mendapat kesempatan wawancara kepada kelima juri sekaligus. Menjelang malam, dipilihlah 10 besar yang mempresentasikan karya dan capaian kerja. Lalu diumumkanlah peringkat satu sampai enam.
Perwakilan Untidarpun menyambet gelar juara ketiga dari akumulasi nilai seluruh tahapan dan juga nilai presentasinya. Berikut daftar juara sesuai Berita Acara Penilaian nomor 041/2377:
Juara 1: Latifah Wahyuni, SMPN 7 Kota Magelang, Nilai 317,91.
Juara 2: Budi Setyono, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cilacap, Nilai 305,33.
Juara 3: Dicki Agus Nugroho, Universitas Tidar, Nilai 298,14.
Harapan I: Triningsih, IAIN Surakarta, Nilai 294,03.
Harapan II: Mokhammad Farid Rahmawantika, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blora, Nilai 290,63.
Harapan III: Leni Deswita, SMKN 2 Purwodadi, Nilai 274,33.
Baca juga berita pustakawan Untidar terima penghargaan dari Perpustakaan Kota Tegal pada link berikut: Untidar Terima Penghargaan Pustakawan Terbaik dari Perpustakaan Daerah Kota Tegal
Baca juga berita penyerahan piala, piagam dan uang pembinaan pada link berikut: Pustakawan Untidar Terima Penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah
NPP :
Jenis Perguruan Tinggi : NEGERI
Akreditasi Perpustakaan :
SK Pendirian Perpustakaan :
Tahun Berdiri :
Nama Kepala Perpustakaan : Dr. Sri Haryati, M.Pd
SK Kepala Perpustakaan :104/UN57/KP/2015
Alamat Perpustakaan : Jalan Kapten Suparman No.39
Desa/KELURAHAN : Potrobangsan
Kecamatan : Magelang Utara
Kabupaten/Kota : Magelang
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 56116
Nomer telepon/Faksimili : (0293) 364113
Laman Situs (WEB) : http://lib.untidar.ac.id/
Surel (Email) : perpustakaaan@untidar.ac.id
Hari dan Jam Buka Layanan :
Senin – Kamis : 08.00 – 18.00 WIB
Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB
Status Gedung/Ruang : Milik sendiri
Luas Gedung/Ruang : 324 m2
Luas Lahan Gedung : 648 m2
Sejarah Kelembagaaan
Visi Perpustakaan : Menjadi pusat layanan sumber belajar dan informasi yang unggul guna mendukung pembelajaran dan pengembangan riset, iptek dan wirausaha pada 2020
Misi Perpustakaan :
Koleksi Perpustakaan
Jumlah Total Koleksi : 10292 Judul 21.700 eksemplar
Kelas 000 : 562 judul, 1078 eksemplar
Kelas 100 : 158 judul, 264 eksemplar
Kleas 200 : 288 judul, 762 eksemplar
Kelas 300 : 2732 judul, 5606 eksemplar
Kelas 400 : 777 judul, 1576 eksemplar
Kelas 500 : 1053 judul, 2185 eksemplar
Kelas 600 : 3055 judul, 6775 eksemplar
Kelas 700 : 145 judul, 285 eksemplar
Kelas 800 : 861 judul, 1933 eksemplar
Kelas 900 : 185 judul, 309 eksemplar
Koleksi terbitan berkala, terdiri atas :
Surat kabar Lokal/ Daerah : 2 judul
Surat Kabar Nasional : 2 judul
Jurnal Ilmiah : –
Majalah Popular : 7 judul
Koleksi Audiovisual/multimedia terdiri atas :
Koleksi CD Audio : –
Koleksi Kaset : –
Koleksi VCD/DVD : –
Koleksi Tape/ Video : –
Jumlah database jurnal online yang dilanggan : –
Jumlah Judul Jurnal Ilmiah Yang Dilanggan : 20 judul
Otomasi perpustakaan menggunakan perangkat : SLiMS
Tenaga Perpustakaaan
Jumlah total tenaga perpustakaan adalah : 7 orang
berdasarkan status kepegawaiannya, terdiri atas :
pegawai tetap : 7 orang
berdasarkan kualifikasi pendidikannya, terdiri atas :
SMA/K/MA : 1 oranG
D3 Non perpustakaan : 1 orang
S1 Perpustakaan : 2 orang
S1 Non perpustakaan : 3 orang
berdasarkan komposisi kepegawaiannya, terdiri atas :
Jenis Diklat Kepustakawanan :
1.Diklat PERPUSNAS : Pelestraian bahan pustaka
2. Diklat Kemenristekdikti : Bimbingan teknis Pustakawan
Pemustaka
Jumlah total pemustaka yang terdaftar adalah 2881 orang
berdasarkan komposisi status/profesinya :
Mahasiswa : 1363 orang
Dosen : 112 orang
Tenaga Kependidikan : 36 orang
kunjungan pemustaka perhari : 183 orang
kunjungan pemustaka perbulan : 4743 orang
Kunjungan pemustaka pertahun : 56.912 orang
Bahan pustaka dipinjam perhari : 25 judul, 25 eksemplar
Bahan pustaka dipinjam perbulan : 600 judul, 600 eksemplar
Bahan pustaka dipinjam pertahun : 4800 judul, 4800 eksemplar
Layanan Perpustakaan :
Promosi Perpustakaan :
Kerjasama/Jaringan Perpustakaan :
Prestasi Kelembagaan :
Anggaran Perpustakaan :
Kendala dan Tantangan :
kendala : belum ada kerjasama dengan pemerintah daerah,
tantangan : Perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah
Kendala : SLIMs masih bisa dihacker karena masih kurang keamanan cyber
Tantangan : Akan ada perpustakaan cabang sehingga TIK harus terintegrasi
Kendala : Baru ada 2 pustakawan, padahal minimal S1 Perpustakaan adalah 6 orang
Tantangan : Tenaga Kependidikan perlu untuk sekolah S1 Perpustakan
Kendala : Banyak buku terbitan lama
Tantangan : Perlu ada buku digital yang berkualitas
Dalam rangka memperingati Hari Buku Dunia. Perpustakaan akan menyelenggarakan pelatihan kepada mahasiswa Untidar. Registrasinya gratis kok. Dapat cemilan pula. Acara ini akan dilaksanakan pada Selasa & Rabu 23 & 24 April 2019. Cara daftarnya? Kepoin terus instagram kami.
Kepada Dosen dan Mahasiswa di lingkungan Untidar.
Kami mohon partisipasinya untuk memilih judul jurnal internasional yang ingin Anda miliki yang akan dilanggan oleh Perpustakaan.
Klik di sini untuk unduh daftar jurnal: klik di sini.
Lalu silahkan kirim ke email perpustakaan@untidar.ac.id, batas pengiriman 10 Mei 2019.
Sekian, ditunggu partisipasinya eya.
Memasuki paruh kedua tahun 2018, laju pertumbuhan perekonomian dunia cenderung tertahan. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi global TW318 yang terindikasi melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Aktivitas konsumsi, investasi, dan net ekspor mengalami penurunan yang dipengaruhi pengetatan kondisi keuangan global dan eskalasi ketegangan perdagangan. Ketegangan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara mitra dagang telah menyebabkan penurunan volume transaksi perdagangan dunia yang berdampak pada penurunan harga komoditas global, kecuali minyak dunia. Harga minyak yang masih meningkat dipengaruhi oleh terjadinya gangguan suplai dan faktor geopolitik.
Kinerja perekonomian global masih diwarnai oleh divergensi arah pertumbuhan dengan kecenderungan melebar. Ekonomi AS melanjutkan penguatan yang didorong oleh stimulus fiskal dan perbaikan sektor tenaga kerja. Di sisi lain, ekonomi Kawasan Euro, Jepang, Tiongkok, dan India melemah lebih dalam. PDB Kawasan Euro termoderasi cukup tajam terdampak ketegangan perdagangan dan pelemahan ekonomi Tiongkok. Di negara inti, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di Jerman, Perancis dan Italia, sedangkan Spanyol relatif stabil. Di Jepang, faktor bencana alam telah melemahkan kinerja net ekspor dan investasi-tetap. Penurunan pertumbuhan cukup tajam juga terjadi di India, dipengaruhi pelemahan konsumsi masyarakat dan aktivitas produksi, serta hilangnya pengaruh base effect.
Aktivitas konsumsi global cenderung melambat terutama di negara emerging. Permintaan konsumsi yang menurun dipengaruhi oleh suku bunga tinggi, akselerasi inflasi dan depresiasi nilai tukar. Pelemahan antara lain terjadi di India, Turki, Brazil dan Filipina. Sementara itu di Tiongkok, konsumsi bergerak relatif stabil. Penurunan kredit rumah tangga dan penjualan kendaraan masih dapat diimbangi dengan kenaikan belanja konsumen yang terbantu reduksi tarif impor barang konsumsi. Di negara maju, konsumsi membaik tipis sehingga tidak dapat mengompensasi pelemahan di emerging. Perbaikan konsumsi tersebut terutama terjadi di AS, sebagai imbas positif dari pemangkasan pajak pendapatan individu dan perbaikan sektor tenaga kerja.
Konsumsi global yang tertahan menyebabkan penurunan aktivitas produksi pada mayoritas negara di dunia, kecuali AS yang masih terakselerasi. Produksi industri AS ditopang stimulus fiskal yang menurunkan pajak perusahaan, disertai sentimen bisnis yang positif. Sementara itu di Kawasan Euro dan Jepang, produksi terhambat oleh penurunan permintaan akibat eskalasi ketegangan perdagangan dan peningkatan harga minyak. Faktor bencana alam juga menjadi penyebab terganggunya produksi di Jepang.
Di tengah laju ekonomi yang tertahan, inflasi global masih melanjutkan tren kenaikan. Akselerasi inflasi terutama dipengaruhi oleh harga energi dan makanan, serta pengaruh ketegangan perdagangan. Tekanan harga minyak dunia yang makin tinggi mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan mendorong tingkat harga secara umum. Peningkatan inflasi terjadi di Kawasan Euro, Inggris, Jepang, dan Tiongkok. Di sisi lain, inflasi AS dan India cenderung tertahan seiring perbaikan produksi minyak AS dan peningkatan suplai bahan makanan di India.
Pergerakan pasar keuangan global selama TW3-18 masih dipengaruhi oleh sentimen penguatan ekonomi AS dan eskalasi ketegangan perdagangan yang menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Penguatan ekonomi AS yang direspons oleh the Federal Reserve (the Fed) dengan melakukan normalisasi kebijakan moneter telah mendorong pergeseran investasi di pasar keuangan menuju aset negara maju, terutama AS. Keputusan the Fed menyebabkan koreksi harga saham dan depresiasi nilai tukar di negara maju maupun emerging. Faktor geopolitik dan pelemahan ekonomi turut menyebabkan gejolak di pasar keuangan, bahkan memicu depresiasi tajam nilai tukar Argentina dan Turki.
Di pasar obligasi, prospek normalisasi moneter the Fed dan sentimen konflik perdagangan menyebabkan yield obligasi AS dan negara emerging meningkat. Pada saat yang bersamaan, pasar komoditas juga cenderung melemah karena kekhawatiran pasar atas prospek penurunan permintaan akibat ketegangan perdagangan. Minyak merupakan komoditas yang masih mengalami kenaikan harga, dipicu kekhawatiran atas isu sanksi Iran dan penurunan produksi minyak, terutama di Venezuela.
Perbedaan kinerja ekonomi dan tantangan di berbagai negara menjadi dasar keberagaman respons kebijakan yang ditempuh. Pemulihan ekonomi AS yang berlanjut dan disertai inflasi yang telah berada di kisaran target melatarbelakangi keputusan the Fed untuk melanjutkan normalisasi kebijakan moneter yang dilakukan secara gradual. Berbeda dengan AS, European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) masih mempertahankan stance akomodatif untuk menopang aktivitas ekonomi yang sedang lemah. Namun ECB mulai memberi indikasi pengetatan moneter dengan mengurangi volume pembelian aset dan akan menyesuaikan suku bunga pada musim panas 2019 untuk menjaga inflasi sesuai target. Di sisi lain, bank sentral di negara emerging seperti Indonesia, India, Turki, dan Argentina memutuskan menempuh kebijakan moneter lebih ketat dengan menaikkan suku bunga untuk mengatasi tekanan nilai tukar. Sementara itu, the People’s Bank of China masih mempertahankan suku bunga, yang disertai dengan menurunkan Reserve Requirement Rate sebagai upaya untuk meredam tekanan eksternal dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.
Berbagai dinamika yang memengaruhi pelemahan perekonomian dunia selama 2018 telah menahan optimisme atas prospek pemulihan ekonomi. Sejumlah lembaga internasional mengoreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan dunia. IMF dalam World Economic Outlook Oktober 2018 memprakirakan pertumbuhan PDB dunia pada 2018 hingga 2020 akan relatif sama dengan 2017, yaitu 3,7% yoy (revisi ke bawah dari estimasi Juli 2018 sebesar 3,9%). OECD bahkan lebih pesimis dengan memprediksi pertumbuhan 2019 dan 2020 masing-masing sebesar 3,5%. Peranan AS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS pada 2019 dan 2020. Kawasan Euro dan Tiongkok juga berpotensi tumbuh melambat antara lain karena penurunan permintaan ekspor akibat eskalasi konflik perdagangan. Sementara itu, ekspektasi normalisasi moneter AS dapat menyebabkan pengetatan pasar keuangan dunia dan menekan kinerja ekonomi pada sejumlah negara, khususnya emerging economies.
Kinerja perekonomian global ke depan diwarnai oleh sejumlah risiko, baik risiko yang berasal dari ekonomi global maupun domestik (idiosyncratic). Beberapa faktor yang menjadi sumber risiko antara lain pengetatan kondisi keuangan global, pelemahan ekonomi Tiongkok dan beberapa negara maju, fluktuasi harga minyak, dan ketegangan perdagangan. Pasca-kesepakatan antara Presiden Trump dan Xi Jinping untuk menunda pengenaan tarif tambahan pada pertemuan G20, ketegangan perdagangan relatif mereda. Namun langkah tersebut masih diliputi ketidakpastian bagaimana langkah konkret kesepakatan dagang akan diwujudkan. Presiden Trump juga masih memiliki kewenangan memutuskan perjanjian perdagangan –melalui executive order. Faktor geopolitik turut menjadi ancaman antara lain ketidakpastian Brexit dan politik Eropa, sanksi AS terhadap Iran dan Rusia, serta isu domestik di masing-masing negara. Sejumlah persoalan struktural seperti penurunan produktivitas, aging population, reformasi struktural yang berjalan lambat, dan perubahan iklim juga menjadi faktor risiko yang tidak dapat diabaikan.
Dinamika perekonomian yang diwarnai divergensi arah pertumbuhan ekonomi dan beberapa risiko yang membayangi prospek pertumbuhan menjadi topik pembahasan dalam berbagai fora kerja sama internasional. Fora kerja sama multilateral IMF, G20, dan BIS, membahas pentingnya bauran kebijakan moneter, fiskal, dan struktural (three-pronged approach) untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan ekonomi. Sementara itu, pada fora regional pembahasan berfokus pada upaya untuk menyikapi kondisi perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian dan kemungkinan spillovers terhadap kawasan. Perkembangan teknologi yang pesat di sektor keuangan dan berbagai potensi risiko yang mungkin mengemuka juga semakin intensif dibahas di berbagai fora kerja sama internasional. Dalam kesempatan Sidang Tahunan IMF-World Bank 2018, Bank Indonesia memperjuangkan empat tema prioritas di bidang keuangan yang selaras dengan kepentingan nasional, yaitu (i) penguatan international monetary system; (ii) pembiayaan infrastruktur; (iii) ekonomi digital; serta (iv) ekonomi dan keuangan syariah.
Penguatan resiliensi sistem keuangan global dan reformasi arsitektur dan tata kelola keuangan global terus berlanjut. Isu mengenai progres reformasi sektor keuangan, dampak reformasi sektor keuangan terhadap pembiayaan infrastruktur dan intermediasi, serta capital flow management menjadi topik diskusi utama pada TW3-18. Selanjutnya, dalam rangka mengoptimalkan manfaat dari perkembangan fintech untuk pertumbuhan yang lebih inklusif, Indonesia bersama IMF dan World Bank meluncurkan Bali Fintech Agenda pada kesempatan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali. Agenda tersebut terdiri dari 12 elemen kerangka kebijakan pengembangan fintech. Forum ASEAN juga terus melanjutkan proses integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diimbangi dengan upaya mendorong stabilitas dan inklusivitas di kawasan.
Upaya memitigasi risiko ketidakpastian global melalui penguatan jaring pengaman keuangan global dan regional juga terus ditingkatkan. Hal tersebut diwujudkan dengan memperkuat Global Financial Safety Net (GFSN), mendukung penyelesaian 15th General Review of Quotas (GRQ) IMF, serta menekankan pentingnya penguatan sinergi dan koordinasi antara IMF dan Regional Financing Arrangements (RFAs). Forum ASEAN+3 berkomitmen untuk terus melakukan penguatan Chiang Mai Initiatives Multilateralisation (CMIM) dan meningkatkan peran AMRO sebagai lembaga surveillance untuk menghadapi potensi spillovers ke kawasan. Negara-negara ASEAN juga secara khusus mencermati peningkatan resiliensi sistem keuangan terhadap cyber threat, salah satunya melalui inisiasi pembentukan wadah information sharing untuk isu-isu cyber security di kawasan.
Selanjutnya dalam rangka memperkuat ketahanan eksternal, Bank Indonesia menjalin kerja sama bilateral antara lain dengan Bank Sentral Australia, Jepang, Singapura, dan Tiongkok. Kerja sama dengan skema swap arrangement tersebut ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, serta meningkatkan perdagangan dan investasi. Selain itu, Bank Indonesia juga berupaya mengelola persepsi positif atas kondisi makroekonomi Indonesia, salah satunya melalui penguatan linkage Investor Relation Unit-Regional Investor Relation Unit-Global Investor Relation Unit (IRU-RIRU-GIRU).
.
Download full text e-book: Klik di sini – PEKKI-EDISI-IV-2018.
.
Sumber: https://www.bi.go.id/id/publikasi/ekonomi-keuangan-kerjasama-internasional/pages/pekki-iv-2018.aspx
klik di sini: e-book Pendidikan IPA