Belajar Istiqamah di Perpustakaan

[Magelang, 28 Juni 2019] Departemen An-Nisa’ UKAI Ar-Ribath menyelenggarakan agenda rutin tiap pekan berupa Kajian Rumah An-Nisa’, kajian ini diadakan guna untuk menambah tsaqofah muslimah Universitas Tidar di bidang fiqih, akidah, akhlak, dan airah aahabiyah serta untuk meningkatkan kualitas ruhiyah muslimah. Kajian ini ditujukan untuk mahasiswi muslim Untidar dari gerbang depan hingga gedung Fisip. Hehehe.

Kegiatan ini mengusung tema Istiqamahdengan tujuan agar amalan-amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan senantiasa continue dilakukan hingga sekarang. Kali ini, Ibu April selaku dosen Pendidikan Matematika Untidar berkesempatan berbagi ilmunya di The Palace of Knowledge (Perpustakaan Untidar) lantai 2 pada pukul 11.00 hingga 12.30 dengan jumlah peserta 11 orang yang akan menjadi 50 orang jika mbak-mbak yang sedang mengerjakan tugas di ujung sana juga ikut menyimak.

Materi kajian dimulai dengan membahas arti dari istiqamah dalam terminologi Islam. Bahwa sejatinya istiqomah adalah berpendirian kuat. Kata ini berasal dari Bahasa Arab istiqama, yastaqimu, istiqamah yang berarti tegak lurus. Adapun contoh istiqamah yang dilakukan oleh khulafaurrasyidin, Abu Bakar As-shiddiq, adalah istiqamah dengan kemurnian tauhid, sedangkan bagi Umar bin Khattab senantiasa berkomitmen terhadap perintah dan larangan Allah, hingga Ali bin Abi Thalib yang senantiasa melaksanakan kewajiban-kewajiban.

Bagi peserta, ada tips agar senantiasa istiqamah yaitu beramal dan melakukan optimalisasi (QS Al-Hajj ayat 28), sederhana tidak melampaui batas (QS Al-Furqan ayat 62), tidak bersandar pada faktor kontemporer, dan mengikuti sunnah. Sehingga buah dari istiqamah yang akan kita peroleh adalah memiliki sifat keberanian, ketenangan, dan optimis.

“Tadinya sebelum ikut kajian, saya menganggap tema istiqamah itu terlalu sederhana, akan tetapi setelah ikut, ternyata ada banyak hal yang lebih saat pembahasan berlangsung. Sayapun  suka tema-tema yang sederhana tapi didalamnya banyak hal-hal yang perlu dipelajari lebih dalam, selain materinya yang menarik, pematerinya pun keren,” tutur Rohana, salah satu peserta.

Kajian yang bertema istiqamah ini sangat bermanfaat agar kita senantiasa konsisten, dengan diceritakannya kisah-kisah istiqamah yang dapat memotivasi diri untuk tetap istiqamah dalam beribadah, lebih dari itu pemateri juga memberikan beberapa kata-kata mutiara yang salah satunya berkesan bagi peserta. “Tetaplah istiqamah untuk datang ke kajian ini meskipun materinya diulang-ulang, karena didalamnya kita bisa mengambil pelajaran yang baru di dalamnya (ambillah benang merahnya).” ULFH

 

Pilih Perpustakaan, BEM KM Untidar Beri Pelatihan Kehumasan

Humas merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi humas merupakan pusat informasi dan sebagai pemegang citra baik dan buruknya keadaan dalam sebuah organisasi. Orang yang berkecimpung dalam bidang kehumasan harus memiliki kemampuan tersendiri. Oleh karenanya, BEM KM Untidar melalui Bidang Humasnya mengadakan  “Pelatihan Kehumasan” untuk seluruh Ormawa dan Unit Kerja Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Tidar agar lebih meningkatkan kemampuan mereka.

Foto oleh BEM KM

Foto oleh BEM KM

“Harapan saya dari pelatihan ini bisa menjadi bagian sumber ilmu kehumasan yang dapat diaplikasikan oleh kawan-kawan di organisasi yang mereka tempati saat ini, dan juga dapat membuat forum khusus humas guna untuk mempercepat proses pertukaran berita antar Ormawa maupun UKM yang ada di Universitas Tidar,” ujar Ketua Panitia, Nur Hidayat.

Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Kamis (27/06) yang bertempat di Perpustakaan Universitas Tidar tepatnya di lantai 2. Pelatihan ini mengundang narasumber dari Humas Universitas Tidar. “Di dalam Humas, tugas terpenting bukan sekedar mencari jaringan akan tetapi, juga harus dapat membuat image lembaga yang kita naungi terlihat positif. Apapun kondisi lembaga tersebut, humas memiliki tugas untuk mengemasnya menjadi positif. Dan yang terpenting lagi harus selalu update kegiatan ke media sosial secara masif,” ujar narasumber, Kusuma Wardani, S.I. Kom.

Foto oleh BEM KM

Salah satu perserta yang hadir pun mengapresiasi pelatihan yang diselenggarakan oleh BEM KM ini. “Saya sangat senang dengan diadakannya pelatihan ini. Karena di pelatihan ini saya mendapat tambahan ilmu yang bakal saya terapkan pada organisasi yang saya naungi saat ini,” ujar Ilham Pangestu.

BEM KM berharap agar kedepannya pelatihan-pelatihan semacam ini tidak hanya berhenti cuma kali ini saja. “Kedepannya, kami berharap dapat mengadakan pelatihan kembali bersama Humas Kampus agar nantinya mahasiswa juga dapat lebih mengetahui kondisi kampus dan juga semoga dapat mengadakan pelatihan bersama Humas ekstenal kampus Untidar. Saya berharap seluruh Ormawa dan UKM dapat ikut serta pelatihan yang Kami selenggarakan ini dan semoga dapat bermanfaat bagi peserta yang hadir secara pribadi dan bermanfaat juga untuk organisasi yang mereka naungi.” Ujar Koordinator Bidang Humas, Ahmad Faisal Hasyim. (FSL)

Hebat! Dokumentasikan TELL Ke Dalam Empat Buku

Pembelajaran bahasa inggris menjadi kian mudah. Semua anak bisa belajar dari smartphone mereka masing-masing. Apalagi didukung dengan akses internet, anakpun semakin bebas berseluncur belajar bahasa inggris.

Namun, smartphone dan akses internet tidak melulu membantu dalam pembelajaran bahasa inggris. Bisa jadi anak-anak asal berbicara dan menulis bahasa inggris sesuka mereka. Bahkan hanya bermodal belajar berbahasa inggris dari fitur games atau media sosial.

Pustakawan berkunjung ke pameran dan mendapat presentasi dari mahasiswa

Hal ini disinyalir merusak tatanan berbahasa inggris, program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidarpun memiliki inovasi dalam menyikapi fenomena tersebut. Bertempat di lobby Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris menggelar acara pameran aplikasi teknologi untuk pembelajar bahasa inggris.

Total ada 106 teknologi yang disuguhkan, semua sivitas akademikapun bisa menikmatinya dan bertanya langsung kepada mahasiswa. Setiap mahasiswa mendapat tugas mempresentasikan aplikasi teknologi yang dipilihnya kepada pengunjung. Acara ini berlangsung selama dua hari dimulai Rabu 26 Juni 2019 sampai besok kamis. Pada kesempatan ini pula, seluruh aplikasi teknologi telah dibukukan ke dalam empat judul buku yang masing-masing diserah terimakan ke perpustakaan. Sehingga mahasiswa bisa meminjam di perpustakaan.

Foto bersama pimpinan FKIP Untidar

Ibu Dr A Sri Haryati MPd, kanan, menerima serah simpan karya buku TELL sejumlah empat judul

Suasana pameran

Bapak Prof Dr Sukarno MSi, Dekan FKIP, turut berkeliling menikmati sejumlah pameran

Keempat buku karya mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Lailatul Qadr Turun di Perpustakaan?

Jum’at tanggal 24 Mei 2019 pukul 11.20 s.d 13.00 WIB, bertempat di Perpustakaan UNTIDAR telah diselenggarakan Kajian Rumah An-Nisa’ dengan tema “Lailatul Qadr” yang disampaikan oleh Dr. Farikah, M.Pd. dengan jumlah peserta kajian 15 orang.

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus mereka imani dan aplikasikan dalam kehidupan mereka agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat.

Foto oleh Ulfah

Foto oleh Ulfah

Foto oleh Ulfah

Sejarah Nuzulul Qur’an => Tahap pertama yaitu , Al-Qur’an diturunkan ke lauh al-mahfuzh secara sekaligus, tahapan kedua yaitu Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul izzah di Langit dunia, tahap ketiga yaitu Al-Qur’an turun dari Baitul Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW tetapi turunnya kepada Nabi tidak dengan sekaligus melainkan sedikit-sedikit menurut keperluan, masa, dan tempat.

Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara gradual : 1.) Untuk menguatkan hati Rasulullah SAW 2.) Supaya mudah dihafal dan difahami 3.) Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah atau penolakan suatu pendapat yang berkembang atau perbuatan yang dilakukan 4.) Untuk meneguhkan dan menghibur hati para pengikut Rasulullah yang hidup semasa dengan beliau dalam menghadapi manis getirnya perjuangan menegakan kebenaran dan ajaran tauhid 5.) Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan suatu hukum.

Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah Malam Kemulyaan (Lailatul Qadar), sebagimana diperkuat oelh Q.S Al Qadar, 1-5. Lailatul Qadar dimaknai sebagai malam turunnya al-Qur-an, maka berdasarkan banyak pendapat, Lailatul Qadar terjadi dalam berbagai waktu (1) pada malam pertama Ramadhan, (2) pada malam ke-17 Ramadhan, dan (3) pada malam ke-27 Ramadhan. Sebagian besar para ulama’ bersepakat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadhan.

Lailatul Qadar bukan hanya disediakan untuk sembarang orang yang terjaga pada malam hari di antara 10 hari terakhir, melainkan tersedia dan dapat diperuntukkan bagi ummat mukmin yang memang benarbenar berdoa dan beribadah pada malam itu. Karena kebaikan yang dibawa malaikat Jibril hanya bisa sampai kepada orang-orang yang sungguh beribadah dan berdoa.

 

Bedah Buku “Api Tauhid” Buat Pustakawan Untidar Terkesima

Semarang – Siapa tidak kenal penulis Habiburrahman El Shirazy. Salah satu bukunya yang berjudul Api Tauhid begitu terkenal. Oleh karena itu, ketika perpustakaan Bank Indonesia Kpw Semarang mengajak pustakawan Untidar untuk ikut berpartisipasi, tidak ada kata menolak.

Sepfian Puput Hanita, petugas perpustakaan perwakilan Perpustakaan Untidar ikut dalam acara bedah buku Api Tauhid  pada 29 Mei 2019. Menurut Pepy, sapaan akrabnya, novel ini sangat tepat disajikan pada bulan ramadhan. “Novel ini cocok direkomendasikan kepada mahasiswa Untidar, karena mengajak mempelajari sejarah peradaban islam di masa lalu. Sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa ini memiliki karakter semangat juang yang tinggi, kejujuran, kegigihan untuk membela kebenaran, dan membela kepentingan orang banyak. Begitulah pesan dari isi novel ini.”