MENGEMBANGKAN KACANG TANAH DI DESA BALESARI, KECAMATAN WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG

MENGEMBANGKAN KACANG TANAH DI DESA BALESARI, KECAMATAN WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG.

Agus Suprapto, Hadi Rianto, Historiawati, Whinarko Juliprijanto.
Dosen Universitas Tidar.
E-mail korespondensi: agussuprapto@untidar.ac.id

Sejak tahun 2008, Desa Balesari telah ditetapkan sebagai desa binaan oleh Universitas Tidar. Penetapan menjadi Desa Binaan memberikan konsekuensi kepada kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, diarahkan untuk mempercepat pengembangan desa tersebut. Sesuai dengan rencana road map pengembangan Desa Balesari, pada tahun 2020 desa ini akan menjadi Desa Wisata. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, sampai tahun 2017 diperlukan pendampingan bagi masyarakat. Secara geografis Desa Balesari ialah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang,  Propinsi Jawa Tengah. Desa ini berbatasan dengan Desa Kembangkuning di sebelah selatan, Desa Windusari di sebelah utara, Desa Gunung Giyanti di sebelah barat dan Desa Gondangrejo di sebelah timurnya. Sebagai sebuah desa, Desa Balesari memiliki lima wilayah pedusunan yaitu Dusun Mojo, Dusun Malanggaten, Dusun Kembangsari, Dusun Jambean dan Dusun Salakan. Desa Balesari terletak pada ketinggian tempat 400 m di atas permukaan laut, mempunyai curah hujan 2.140 mm dengan 8 bulan hujan, suhu rata-rata 20°C, dan jenis tanah latosol dengan pH 5,5-7. Luas wilayah Desa Balesari 319,2 ha yang terdiri: 1). tanah sawah dengan perincian tanah irigasi teknis 24,1 ha dan sawah tadah hujan 63,8 ha, 2). tanah kering dengan perincian tanah tegal/ladang 100 ha, pemukiman 40,3 ha dan pekarangan 6,0 ha, 3). Perkebunan rakyat 4,0 ha, 4). tanah fasilitas umum (pasar 1 ha) dan 5). tanah hutan asli 80,0 ha (BPS, 2015).

Berdasarkan data tersebut, luas tanah sawah dan kering sebesar 187,9 ha (60%) dari luas Desa Balesari sangat  berpotensi untuk pengembangan tanaman palawija. Hal ini didukung dengan mata pencaharian penduduk sebagai petani dan buruh tani 1580 orang (48%) dari keseluruhan penduduk Desa Balesari. Salah satu solusi pengembangan tanaman palawija yang dapat diintroduksi pada tanah sawah dan kering adalah tanaman kacang tanah. Budidaya tanaman kacang tanah  ialah satu bentuk usaha pertanian yang digemari oleh para petani selain padi, jagung dan kedelai. Selain bernilai ekonomis, kacang tanah juga memiliki prospek yang bagus karena tingkat permintaan para produsen relatif tinggi dan terus meningkat sehingga harganya relatif mahal. Produktivitas kacang tanah di Indonesia relatif  rendah sekitar 1,0 ton/ha di tingkat petani dan 2,5 ton/ha pada tingkat percobaan. Kesenjangan ini disebabkan oleh kesuburan tanah, cekaman kekeringan, serangan hama dan penyakit, dan teknik budidaya yang kurang memadai (Suprapto, 2013).  Hal ini memungkinkan untuk menerapkan teknologi budidaya kacang tanah masih sangat terbuka dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tidar. Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan tanaman kacang tanah di Desa Ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan:

Penyuluhan budidaya tanaman kacang  tanah. Tahapan yang dilakukan ialah observasi lapang, penyuluhan, pelatihan dan pembuatan demplot di lapang. Pada tahapan observasi lapang ini bertujuan untuk melihat kondisi lahan petani yang akan menerima dampak dari kegiatan dan telah ditetapkan lahan yang akan dijadikan tempat untuk demplot penanaman kacang tanah.

Pembuatan demplot budidaya tanaman kacang tanah. Kacang tanah yang ditanam pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah di lahan tadah hujan bekas ditanami padi. Sedangkan untuk benih unggul yang ditanam diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi, Malang. Kelompok tani melakukan kegiatan dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.

Sentra Produksi Kacang Tanah. Kegiatan ini menjelaskan pentingnya manfaat kelompok tani dalam upaya utnuk melakukan kegiatan produksi kacang tanah dan pasca panennya. Berbagai macam produk olahan seperti kacang oven, keripik kacang, sambal kacang, selai kacang dan sebagainya dari kacang tanah akan mampu menurunkan tingkat pengangguran yang selanjutnya juga berdampak terhadap menurunnya tingkat kemisikinan.

Pendampingan Kelompok Usaha. Kegiatan ini dilakukan khusus untuk memdampingi kelompok tani  dengan melakukan klinik seputar teknik budidaya kacang tanah sampai pemasaran. Pertanyaan yang cukup banyak permasalahan yang berhubungan dengan hama dan penyakit. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian ini dengan cara mekanis misalnya dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit dan membakarnya supaya tidak menular pada tanaman lainnya dan cara kimiawi dengan menggunakan insektisida. Selain itu juga pengelolaan adminstrasi dan pencatatan keuangan yang berhubungan dengan analisis usaha kacang tanah. Tim pengabdi juga aktif memberikan saran dan melatih pemasaran bagaimana membuat produk olahan berbahan dasar kacang tanah agar tahan lama misalnya dibuat dengan cara kemasan vacuum yang mampu menambah umur pada kemasan sambal pecel.

Full text klik di sini.

THE IMPLEMENTATION OF 21st CENTURY LEARNING TO IMPROVE HIGH LEVEL THINKING SKILLS THROUGH VARIOUS MODEL

THE IMPLEMENTATION OF 21st CENTURY LEARNING TO IMPROVE HIGH LEVEL THINKING SKILLS THROUGH VARIOUS MODEL

oleh : Sri Haryati
Faculty of Education and Teachers’ Training, Tidar University, Indonesia
Corresponding email: sriharyati@untidar.ac.id

Abstract

The development of science, technology and art as a result of globalization requires us to adjust to these developments. One of the competencies that learners have in facing globalization as a hallmark of 21st century learning is critical thinking skills and problem solving. The characteristics of 21st century learning include critical thinking skills, problem solving, communicating, and collaborating. Critical thinking skills and problem solving are considered as fundamental skills in 21st century learning. By critical thinking, learners are trained to construct science, identify, discover, develop, test, analyse, and generate conclusions. Critical thinking, discipline, responsibility, cooperation, caring for the environment are the characters that learners must have in 21st century learning. High-level thinking skills such as analyzing, evaluating, and creating can be applied simultaneously in well-designed learning environments.

Keywords: 21st Century Learning, High Level Thinking, Various Model

full text klik di sini.

UPAYA MENINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN SOFT SKILL MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

Oleh
Sri Haryati

DISAJIKAN PADA
SEMINAR ILMIAH SEMESTERAN
KORPRI SUB UNIT KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH DI MAGELANG
TANGGAL 16 APRIL 2015

Abstrak

Pada abad 21, persaingan dalam berbagai bidang sangat ketat. Pemerintah harus memikirkan bagaimana agar sumber daya manusia Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam kancah persaingan di dunia. Berdasarkan hasil riset dari United Nation and Development Program (UNDP), Indonesia berada di peringkat 110 dari 175 negara dalam kualitas sumber daya manusianya, di bawah Malaysia (56) dan Vietnam (108). Salah satu indikatornya adalah Human Development Index (HDI) atau indeks daya saing bangsa, yang merupakan salah satu hasil pendidikan yang masih memprihatinkan. Pada tahun 2011 HDI bangsa Indonesia berada pada ranking 114 dari 117 negara yang diteliti, turun dari 113 pada tiga tahun terakhir. Untuk itu perlu pengelolaan yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada sekarang ini. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan adalah penanganan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dalam dunia kerja, 15% keberhasilan seseorang ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill) dan sisanya 85% ditentukan oleh keterampilan lunak (soft skill) dalam mengelola dirinya sendiri dan orang lain. Untuk memenuhi 85% kemampuan soft skill, mahasiswa dapat melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang dirancang perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional, dan berdaya saing tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan perguruan tinggi agar dapat memenuhi kualitas yang disyaratkan tersebut, seperti: perbaikan kualitas belajar-mengajar, peningkatan sarana-prasarana, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan KKNI, peningkatan kualifikasi dosen, dan peningkatan unit kegiatan kemahasiswaan. Karena itu perguruan tinggi perlu memberikan kemampuan hard skill dan meningkatkan soft skill mahasiswa. Hard skill diperoleh melalui materi perkuliahan yang berhubungan dengan ranah kognitif, sedangkan soft skill untuk mengembangkan ranah afektif dan psikomotorik, yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ektra kurikuler melalui kursus-kursus bahasa Inggris, komputer, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, mengikuti program magang, belajar berwirausaha, dan pengunaan metode-metode pembelajaran yang inovatif.

full text klik di sini.

Pengumuman, Lantai 2 Tidak Pelayanan

Diberitahukan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Tidar.

Bahwa hanya untuk besok Kamis 7 Desember 2017, pelayanan Lantai 2 TUTUP. Dikarenakan kegiatan talkshow. Oleh karena itu, silahkan memanfaatkan layanan di lantai 1.

Sekian pemberitahuan dari kami. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Koleksi Buku Paling Baru 2018

Setiap tahun, kami mengumpulkan masukan dan rekomendasi dari mahasiswa dan dosen guna mengusulkan daftar judul yang akan dibelanjakan oleh bidang pengadaan universitas. Pada akhir tahun 2017 ini, seluruh buku telah berhasil dibelanjakan. Berikut pranala (link) buku yang akan dilayankan: Unduh (hanya bisa di akses menggunakan akun [email]@untidar.ac.id saja). Buku baru ini belum bisa dipinjam dikarenakan masih dalam tahap pengolahan (katalogisasi).

Akan tetapi Anda tidak perlu bersedih, Anda tetap bisa meminjam buku lain yang katalognya sudah bisa diakses melalui pranala (link) berikut: Katalog Buku Lantai 1 (hanya bisa diakses menggunakan wifi untidar saja). Sehingga ketika Anda hendak meminjam buku di perpustakaan, maka Anda bisa mengecek ketersediaannya terlebih dahulu sebelum datang ke perpustakaan.

Dan juga tersedia ratusan jurnal cetak di lantai 2 UPT Perpustakaan yang katalognya juga bisa Anda akses melalui pranala (link) berikut: Katalog Jurnal Cetak.

Jika ingin menggunakan data koleksi buku untuk akreditasi program studi atau fakultas, silahkan klik pranala (link) berikut: Unduh (hanya bisa diakses menggunakan akun [email]@untidar.ac.id saja). .