Jam Buka Layanan Bulan Ramadhan 2017

Jam buka perpustakaan di bulan Ramadhan kali ini spesial banget. Tambah 2 jam dari waktu normal. Ini dia jadwal resmi kami:

Senin – Kamis : 08.00 – 16.30 WIB, Istirahat : 12.00 – 12.30 WIB.

Jumat : 08.00 – 15.00 WIB, Istirahat : 11.45 – 12.45 WIB.

Bakalan Ada Layanan yang selalu baru lho… Mahasiswa Untidar itu tiada hari tanpa ke perpustakaan.

Dasar hukum: surat edaran dari sekretaris jenderal kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 2205/A.A2/SE/2017 tanggal 17 Mei 2017 tentang Penetapan Jam Kerja pada Bulan Ramadhan.

Genjot Repositori, Untidar Gaet UBAYA

Universitas Ubaya merupakan perguruan tinggi top 19 Peringkat Web Repositori di Indonesia. Tak salah, Untidar berusaha mengejar Ubaya menjadi mitra selama tiga tahun ke depan untuk mengembangkan Repositori UPT Perpustakaan Untidar. “Ini MoU kedua setelah Universitas Sebelas Maret Surakarta tentang pengembangan repositori”, tutur Ginanjar Kurniawan, Pustakawan Untidar.

Belajar Repositori Demi Riset Kini dan Nanti adalah tema yang diusung Perpustakaan Untidar ketika bertolak ke Kota Pahlawan, Surabaya. Seorang Pustakawan Ubaya, Amirul Ulum, mengungkapkan bahwa sebelum membangun repositori maka perlu dibuat pondasi terlebih dahulu. Ada 2 poin pondasi yang perlu segera direalisasikan yaitu terintegrasinya data anggota perpustakaan dengan data mahasiswa dan dosen sehingga mampu mendata karya mahasiswa maupun dosen dengan tertib administrasi. Contohnya dengan melakukan pelatihan akses repositori secara terjadwal dan memberikan formulir persetujuan unggah karya.”Jika pilihan mahasiswa adalah menyetujui full text, maka yang untung sebenarnya adalah mahasiswa itu sendiri untuk temu kembali skripsinya di kemudian hari”, jelas Bapak Amirul yang juga ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi se Jawa Timur ini.

Kedua, ada kerjasama dengan bidang akademik, sehingga Rektor memerintahkan melalui SK untuk mengunggah karya mahasiswa dan dosen. Seperti di Ubaya, bahwa ada SK Rektor berisi menugaskan semua dosen yang memiliki karya lokal maupun internasional harus diunggah di repositori. Jika tidak maka tahun depan tidak akan mendapat dana perjalanan dinas dari pihak keuangan. Lebih mudah, jika semua pihak terintegrasi dalam sistem daring (online).

Agenda penandatanganan pun dilaksanakan di Perpustakaan Ubaya pada 20 Mei 2017. Berikut dokumentasinya:

Foto Bersama.

Foto Bersama.

Ginanjar Kurniawan, Kanan, menandatangani MoU bersama Amirul Ulum, Kiri, UBAYA

Ginanjar Kurniawan, Kanan, menandatangani MoU bersama Amirul Ulum, Kiri, UBAYA

Teken MoU, Untidar Kembangkan Repositori Bersama UNS

 

Ibu Dr. A. Sri Haryati, M.Pd mewakili UPT Perpustakaan Universitas Tidar tampak sedang menandatangani MoU bersama UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret yang diwakili oleh Bapak Sugeng.

Agenda rintisan MoU ini telah direncanakan sejak tahun lalu dan akhirnya terealisasi pada Jumat 19 Mei 2017 bertempat di lantai 2 UPT Perpustakaan UNS di Surakarta.

“Selama tiga tahun kedepan, kami dan UNS akan mengembangkan program repositori dan promosi perpustakaan. Lebih cepat karya dosen dan mahasiswa untuk diunggah maka akan semakin baik menghindari plagiarism, minimal abstrak akan diungggah”, jelas Ibu Dr. A. Sri Haryati, M.Pd.

Menurut salah satu tenaga teknis perpustakaan, Meliya Niagara, mengungkapkan paling menarik di UNS adalah adanya sistem yang terintregasi antara perpustakaan dengan bidang akademik sehingga pengurusan tugas akhir dan bebas perpustakaan serta wisuda hanya tinggal klik melalui laman atau web sehingga memperpendek masa tunggu mahasiswa.

dokumentasi:

Ibu Dr. a. Sri Haryati, M.Pd (kiri) dan Bapak Sugeng (kanan) memberikan tanda tangan di MoU

Ibu Dr. a. Sri Haryati, M.Pd (kiri) dan Bapak Sugeng (kanan) memberikan tanda tangan di MoU

Foto Bersama Penyerahan MoU

Foto Bersama Penyerahan MoU

Presentasi Fasilitas Perpustakaan UNS

Presentasi Fasilitas Perpustakaan UNS

Untidar Belajar Layanan Audio Visual di ISI Surakarta

Perpustakaan Untidar kirim pustakawan untuk belajar mengelola koleksi audio visual di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Materi tersebut ditargetkan dipraktekkan langsung di Untidar dengan menambah kapasitas layanan dalam teknologi audio visual khususnya koleksi compact disc karya Tugas Akhir Mahasiswa. Hal itu terbukti dari pelatihan yang digelar pada Selasa-Rabu (16-17/5/2017) lalu.

Pelatihan bertajuk “Pengemasan Audio-Visual Sebagai Bahan Informasi Digital” diadakan di Ruang Seminar ISI Surakarta. Materi dipaparkan pada Selasa adalah proses produksi televisi, dokumenter,iklan, berita, pengemasan audio visual sebagai bahan informasi, dan media sosial sebagai alat penyebaran informasi.

Sedangkan materi pada Rabu membahas tentang manajemen pengelolaan audio visual sebagai dokumen, dan retrivel system koleksi audio visual. Narasumber pelatihan adalah Pascalis P.W (EXPEE Promedia), Dwi Rahmanto (IVAA Jogjakarta), dan Melisa Angela (IVAA Jogjakarta).

Dalam siaran tertulis yang dikirim oleh Staf Humas ISI Surakarta, Esha Karwinarno, mengatakan pelatihan termasuk membahas isu teknologi yang sedang hangat di tengah masyarakat.

“Dampak penggunaan teknologi digital atau teknologi informasi (online) terhadap budaya atau kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat (offline) dibingkai oleh tema budaya digital, sebut saja gejolak transportasi online, debat haters vs lovers di media sosial saat pemilu, dan sebagainya,” jelasnya.

Dikatakannya, masyarakat tidak lagi hanya berperan sebagai konsumen pasif, tapi sebagai aktor aktif dalam membentuk, menyebarkan, bahkan mentransformasi berbagai informasi.

Dokumentasi:

Foto pembicara

Foto pembicara

Sumber: http://solo.tribunnews.com/2017/05/18/upt-perpustakaan-isi-solo-jajal-teknologi-audio-visual-sebagai-bahan-informasi-digital

Untidar Belajar Dinamika Open Library di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Untidar kirim staf perpustakaan untuk belajar tentang perkembangan teknologi dan penerbitan yang sangat pesat saat ini. Apalagi sangat berpengaruh signifikan bagi komunitas akademik dalam hal melakukan penyimpanan, pemanfaatan dan penyebaran informasi di lingkungan perguruan tinggi. Bagi perpustakaan, hal tersebut dapat berpengaruh dengan bagaimana cara perpustakaan mengakuisisi informasi.

Berangkat dari hal tersebut, Kami berangkat ke Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang sedang mengadakan seminar nasional bertajuk “e-Resources dan Tren Teknologi” di Auditorium Kampus 4 Gedung Teresa UAJY, Rabu (17/5). Seminar tersebut menghadirkan pembicara yaitu Safirotu Khoir SS MIM PhD (Pengajar MIP Sekolah Pasca Sarjana UGM), Dr Muhamad Sulhan (Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UGM), dan Prof Ir Suyoto PhD (Pengajar Prodi Teknik Informatika, FTI UAJY).

Sebanyak lebih kurang 80 orang menghadiri seminar tersebut dari berbagai kota dan instansi seperti UAJY, UGM, Universitas Respati, UII, UAD, UMY, ITS, Undip, dan lainnya. Seminar tersebut dimulai pukul 09.00 dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan UAJY, A. Tri Susiati, S.Kom., M.A dan secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UAJY, Dr Eng The Jin Ai.

Dalam seminar tersebut, Muhamad Sulhan memberikan materi mengenai “Implikasi Teknologi Komunikasi terhadap Dinamika Open Library”. Menurutnya setidaknya ada tiga titik peluang positif yang didapat dari insan perpustakaan dari fasilitas open source.

“Peluang positif ada 3 titik yaitu pustakawan, perpustakaan dan pemustaka. Harapannya dapat manfaat,” jelas Sulhan.

Suyoto dalam presentasinya mengambil tema tentang “Kebijakan Pengelolaan e-Resources”. e-resources merujuk pada semua bahan (koleksi) yang membutuhkan akses komputer baik secara remote (jarak jauh) maupun secara lokal melalui komputer personal (PC), mainframe, atau perangkat mobile. Misalnya, e-book, e-journal, gambar elektronik (Google Images, Instagram, dll), sumber daya audio/visual (Youtube, iTunes) dan lainnya.

“Kebutuhan pemustaka itu memberikan input yang bagus (resource) dan berkualitas untuk menghasilkan karya publikasi (output) yang bagus pula,” jelas Suyoto.

Pembicara terakhir, Safirotu Khoir memberikan presentasi dengan tema “Library, Librarians and Technology”. Menurutnya , pustakawan di era informasi dihadapkan pada berbagai aspek yaitu plagiarisme, augmented reality (AR), gamification, virtual reality dan visual visibility.

Meningkatkan minat baca dan ketertarikan pada buku merupakan tantangan yang dihadapi oleh pustakawan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi terkini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca tersebut. Selain itu, juga dapat diadakan gamification di perpustakaan misalnya game tentang buku, game tentang isu perpustakaan, game tentang metode penelitian dan lainnya.

Dokumentasi:

Suasana seminar

Suasana seminar

Para pembicara

Para pembicara

Sumber: http://www.beritasatu.com/investor/431389-perpustakaan-uajy-gelar-seminar-eresources-dan-tren-teknologi.html

PROSIDING SEMINAR REGIONAL KORPRI UNTIDAR 2017

Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) subunit Universitas Tidar (UNTIDAR) dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) telah menunjukkan eksistensinya, yaitu wadah Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk berorganisasi. Satu peran yang terus-menerus dilaksanakan oleh KORPRI ini ialah mengembangkan daya nalar anggotanya melalui kegiatan seminar dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam seminar yang diselenggarakan bertepatan dengan Dies ke-3 Universitas Tidar pada 5 Mei 2017 ini, anggota KORPRI, bahkan peserta seminar, diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiah. Karya ilmiah kali ini didokumentasikan dalam bentuk prosiding.

Kepada semua pihak yang telah membantu hingga prociding ini dapat terbit, khususnya kepada Ibu Dr. Farikah, M.Pd. diucapkan banyak terima kasih. Semoga dengan terbitnya buku hasil seminar dalam bentuk prociding ini membawa kemajuan bagi semua Dosen yang terlibat didalamnya dan pada institusi dimana mereka mengabdi.

Prosiding Seminar Regional Korpri Universitas Tidar 2017 bisa diunduh dengan klik pranala berikut: pdf PROSIDING SEMINAR KORPRI UNTIDAR 2017

BUKU KUMPULAN ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH BELAJAR BERBASIS RISET 2017

Visi Universitas Tidar (UNTIDAR) ialah Universitas berbasis riset dalam mengembangkan ilmu, teknologi, seni dan kewirausahaan.

Riset (penelitian) adalah kegiatan berpikir (perenungan) yang bersumber pada data
(fakta empiris) yang dikaji secara ilmiah yang menghasilkan pengetahuan ilmiah baru,
pengembangan teori, ilmu, dan atau mencipta karya.

Dengan riset, sivitas akademika mengembangkan perilaku wirausaha. Dengan riset, sivitas akademika memantapkan peningkatan jati diri.

Nilai-nilai riset, hasil-hasil riset dan cara-cara riset yang dimiliki oleh sivitas akademika diformula menjadi materi-belajar dan cara-belajar. Formula riset ini diimplimentasi ke dalam pendidikan, khususnya pembelajaran. Perihal-perihal riset ini dijadikan sebagai pendekatan-riset. Pendekatan riset diterapkan sebagai gerakan riset dalam pendidikan di UNTIDAR. Pendekatan riset dibudayakan dalam pendidikan di UNTIDAR. Pendekatan riset merupakan pilihan UNTIDAR mengembangkan akademis.

Dengan kerjakeras dan usaha dari segenap tim redaksi dan atas bantuan banyak pihak akhirnya buku kumpulan abstrak seminar regional dengan tema “Belajar Berbasis Riset” ini dapat terbit. Semoga buku ini dapat memberikan kontribusi khususnya di bidang ilmiah dan pembelajaran berbasis riset.

Edisi perdana prosiding ini merupakan salah satu program bidang Sie Ilmiah dalam rangka menyambut Dies Natalis Universitas Tidar ke-3. Harapannya kedepan buku ini merupakan agenda tahunan yang dapat dijadikan sebagai ajang publikasi hasil riset para dosen baik di
tataran internal maupun eksternal Universitas Tidar untuk memodelkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien.

Penerbitan buku ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman tim penyunting Dr. Farikah, M.Pd., Wida Salupi, M.Si., Arnanda Yusliwidaka, M.H., Imam Baihaqi, M.A. yang sudah rela bekerja keras dalam mereiviewpaper, kepada mitra bestari atas review kepakarannya kemudian juga kepada tim lay-out yang sudah bekerja menyelesaikan revisi khususnya tata letak paper ini.

Kami juga sangat mengapresiasi para peneliti yang sudah menjadikan buku ini sebagai media untuk publikasi. Selain itu kami menyampaikan penghargaan yang tinggi atas antusiasme dari para peneliti khususnya para dosen Universitas Tidar, dengan animo yang besar sudah masuk ke meja tim penyunting merupakan amunisi kami dalam bekerja menerbitkan buku ini.

Kami berharap semoga tulisan-tulisan ilmiah ini menambah khazanah keilmuan dan wawasan kita dalam bidang pebelajaran berbasis riset. Kritik dan sarannya kami harapkan untuk perbaikan buku ini

Buku Kumpulan Abstrak Artikel Ilmiah Seminar Regional “Belajar Berbasis Riset” dapat diunduh dengan klik pranala berikut: pdf BUKU KUMPULAN ABSTRAK SEMINAR BELAJAR BERBASIS RISET.

Sesak, Daya Tampung Gedung Perpustakaan Untidar Terbatas

Mahasiswa duduk lesehan di antara rak karena tidak mendapat kursi untuk duduk

Mahasiswa duduk lesehan di antara rak karena tidak mendapat kursi untuk duduk

Menilik aturan pada Standar Perpustakaan Nasional dari Perpustakaan Nasional dengan nomor 010 tahun 2011. Seharusnya perpustakaan pusat bisa menampung mahasiswanya. Jika Universitas Tidar di Kampus Tuguran memiliki 3.400 lebih mahasiswa maka minimal luas perpustakaan adalah 1.000 meter persegi. Sayangnya, saat ini baru tersedia 2 lantai dengan 688 meter persegi saja. Standar di atas pun diperkuat oleh Badan Standarisasi Nasional tentang standar perpustakaan pada SNI 7330 tahun 2009 menyebutkan bahwa luas minimal perpustakaan adalah 0,5 meter persegi dikalikan dengan total jumlah mahasiswa. Sehingga minimal luas perpustakaan di kampus Tuguran adalah 1.700 meter persegi.

Data jumlah kunjungan Maret 2017

Data jumlah kunjungan Maret 2017

Untuk mengatasi tingginya kunjungan mahasiswa, Perpustakaan Untidar pun menyediakan dua area lesehan di ruang perpustakaan digital dan di ruang televisi. Banyak kalangan menilai usaha dari perpustakaan hanya sebatas solusi sesaat, dampaknya pada daya tampung area membaca dan diskusi untuk mahasiswa yang terasa kurang memadai. Pasalnya, rata-rata kunjungan per hari adalah 200 mahasiswa. Terlebih, akhir-akhir ini terjadi lonjakan pengunjung mencapai lebih dari 300 kunjungan.

Mengatasi tingginya animo kunjungan, Perpustakaan Untidar telah membuat Rencana Strategis (Renstra) berjangka lima tahun ke depan untuk memberikan kenyamanan pemustaka (pengunjung) khususnya ketersediaan ruangan diskusi dan membaca. Renstra Perpustakaan Untidar bisa di download di sini: pdf (belum tersedia untuk daring).

Dokumentasi

Mahasiswa duduk lesehan tanpa alas karena tidak mendapat kursi untuk duduk

Mahasiswa duduk lesehan tanpa alas karena tidak mendapat kursi untuk duduk

 

Mahasiswa duduk lesehan tanpa alas karena tidak mendapat kursi untuk duduk

Mahasiswa duduk lesehan tanpa alas karena tidak mendapat kursi untuk duduk

 

Antrian kunjungan mahasiswa di perpustakaan Untidar

Antrian kunjungan mahasiswa di perpustakaan Untidar

Antrian mengisi presensi oleh mahasiswa di perpustakaan Untidar

Antrian mengisi presensi oleh mahasiswa di perpustakaan Untidar

Kapasitas loker tas yang tidak memenuhi lagi

Kapasitas loker tas yang tidak memenuhi lagi

Ruang baca koleksi sirkulasi

Penuh di Ruang baca koleksi sirkulasi

Lesehan di ruang Perpustakaan Digital

Penuh Lesehan di ruang Perpustakaan Digital

Penuh Lesehan di Ruang Televisi

Penuh Lesehan di Ruang Televisi

Penuh ruang baca di Ruang Referensi

Penuh ruang baca di Ruang Referensi

Penuh ruang baca di Ruang Referensi

Penuh ruang baca di Ruang Skripsi

.

.

.

Untidar Belajar Layanan Multimedia di ISI Yogyakarta

Universitas Tidar kirim staf perpustakaan untuk belajar Layanan Multimedia di Perpustakaan ISI Yogyakarta. Kegiatan belajar tersebut dirangkum dalam seminar nasional berjudul “Aplikasi Layanan Multimedia sebagai Sarana Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Seminar nasional ini menghadirkan dua pembicara Dr. Joko Santoso, M.Hum , (Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional RI) yang menyampaikan materi tentang “Organisasi Koleksi Multimedia: Standar dan Tren Pengelolaannya; dan Arif Sulistiyono, M.Sn. (Dosen Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta) menyampaikan materi tentang Peran Strategis Koleksi Multimedia dalam Mendukung Pembelajaran dan Riset dan Belajar di Perguruan Tinggi.

Seminar nasional dilaksanakan di Ruang Pertemuan UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta, pada hari Rabu, 10 Mei 2017. Kegiatan ini dilaksanakan karena maraknya publikasi informasi dalam format multimedia sehingga perlu adanya standar dalam pengelolaan koleksi multimedia dan tren pengelolaannya serta untuk mengetahui sejauh mana peran koleksi ini dalam mendukung aktivitas riset dan belajar di perguruan tinggi.

Dengan menyelenggarakan seminar ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang standar pengelolaan koleksi dan manfaat koleksi multimedia dalam mendukung aktivitas riset dan belajar di perguruan tinggi. Dengan gambaran tersebut diharapkan semakin memotivasi perpustakaan perguruan tinggi untuk mengelola koleksi digital yang dimiliki secara maksimal.

Perpustakaan Universitas Tidar sendiri, kini memiliki layanan ruang perpustakaan digital yang berisi beberapa komputer untuk mengakses koleksi digital. Sehingga materi ini bisa diterapkan di perpustakaan Untidar.

Dokumentasi:

Saat presentasi

Saat presentasi

Suasana seminar

Suasana seminar

Foto Pembicara

Foto Pembicara

Sumber: http://lib.isi.ac.id/kegiatan/seminar-nasional-2017-berjudul-aplikasi-layanan-multimedia-sebagai-sarana-peningkatan-kualitas-layanan-perpustakaan-perguruan-tinggi/

Kunjungan S1 Bahasa Indonesia IKIP Saraswati Tabanan Bali

Sejumlah 40 mahasiswa program studi Bahasa Indonesia IKIP Saraswati datang ke Universitas Tidar dalam rangka kunjungan di Program Studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di antara rangkaian kunjungan pada Rabu 3 Mei 2017, perpustakaan Untidar menjadi tujuan untuk mengetahui koleksi bahasa dan sastra. Tidak luput dari tujuan kunjungan adalah melihat judul-judul skripsi supaya diadaptasi untuk mempersiapkan kelulusan mereka.

“Kesan pertama saya ke perpustakaan Untidar adalah luas, namun kurang teduh di bagian beranda gedung, padahal saat masuk Untidar terasa asri dan nyaman banyak tanaman rindang”, tutur salah satu mahasiswa IKIP Saraswati.

 

Mahasiswa IKIP Saraswati Bali melihat koleksi dan skripsi

Mahasiswa IKIP Saraswati Bali melihat koleksi di lantai 1

Mahasiswa IKIP Saraswati Bali melihat skripsi di lantai 2

Mahasiswa IKIP Saraswati Bali melihat skripsi di lantai 2

Berswafoto menjadi momen tidak terlupakan

Berswafoto menjadi momen tidak terlupakan

Berswafoto di spot selfie

Berswafoto di spot selfie

Berswafoto menjadi momen tidak terlupakan

Berswafoto menjadi momen tidak terlupakan